.comment-link {margin-left:.6em;}

>>B I T T E R - S W E E T<<

<$all review$>

Saturday, November 05, 2005

WATER FALLS....


Adakah yang percaya bahwa terkadang Tuhan memberi jawaban melalui pertanda? Seperti kejadianku sebulan ini. Topik yang selalu tidak aku sadari menjadi topik utama komunikasiku dengan Tuhan adalah “why I can’t be like everybody else…?”. Tuhan, kenapa saya tidak begini, kenapa saya tidak begitu. Tuhan, kenapa sepertinya saya berbeda, kenapa..kenapa dan kenapa….

Wondering why, aku menyadari semua jawaban Tuhan dari apa yang kualami. Semua pertanda itu, melalui ucapan teman yang membicarakan teman lain, film yang aku tonton dan bisikan-bisikan lembut setiap kali aku merenung.

It’s so weird! But it’s true. Hari-hari menyambut hari kemenangan ini, aku mengalami slow motion hidupku. Telinga rasanya menjadi lebih peka menangkap suara-suara hati. Dan rasa sendiri lebih peka menangkap maksud dari apa yang sedang terjadi. Aku melihat semuanya dengan gerak lambat.

“..dia selalu nggak puas”
“apa sih yang kurang? Untuk orang seperti dia gitu loh…”

Bisikan teman yang selalu terngiang di telingaku. Dan aku bertanya, apa itu juga ditujukan buatku Tuhan? Whispering2 lembut lebih keras terdengar ketika aku bersujud dan meminta ampun. “kamu kurang peka…” hanya itu yang kudengar. Dan puncaknya, waktu aku menonton Bruce almighty untuk kedua kalinya. Waktu si Jim Carrey berteriak “Why me lord? Why me?”. Bruce yang tidak puas dengan apa yang dikerjakan Tuhan. Bahwa Tuhan hanya bisa mengacaukan hidupnya. And in the end of the story, the conclusion is
“manusia terkadang tidak mengerti apa yang mereka kehendaki. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka miliki sekarang adalah pemberian terbaik Tuhan”

Aku duduk di dalam ruang tamu. Berisi semua anggota keluargaku plus beberapa tamu. Dalam hati aku berkata “inilah hidupku, bersama semua orang-orang yang kucintai dan mencintaiku. Duduk di dalam ruangan dingin, kursi empuk dan segelas pepsi dingin. bercanda, bergosip. Bagaimana kamu masih bisa berteriak tidak puas pada Tuhan dengan apa yang kamu miliki sekarang?” semua kata-kata itu mengguyur kepalaku tiba-tiba. Membuatku tersadar dari ketidakpuasan panjang. Aku tertawa, seandainya aku bisa tertawa keras tanpa membuat tersinggung siapa saja yang ada diruangan itu, aku akan melakukannya.

AND THE CONCLUSION IS…..
“aku tidak mengerti apa yang aku minta, aku tidak menyadari bahwa hidupku sekarang adalah hal terbaik yang Tuhan kasih untukku”