ONE THOUSAND UNDERSTANDING
If only
If only this world being a small word to say..
If only I know little things ‘more’ than u r
If only I see more deep than anybody
If only I wanted u so badly! But the truth is I’m not
Bisakah kita memaksa diri untuk menyukai sesuatu yang sebenarnya tidak kita sukai?. Seperti kasusku dulu waktu kelas 3 SD. Aku benci matematika. kenapa kelas 3 SD? “karena gurunya killer banget!!!” that’s why.
Naaah, untuk kasus ini, maksudnya kita memaksa diri kita untuk suka! I mean..guys!…ini murni ni’! ‘memaksa diri sendiri’! stuff like that...tidak ada guru killer, tidak ada anjing galak, tidak ada cemeti berujung racun, yang ada diri sendiri mensupport hati diri untuk menyukai, menikmati, membiasakan diri TITIK!
Awalnya bisa, tapi kemudian seperti film yang di repeat dengan gerakan slow motion. Perlahan kaki ini tidak lagi melangkah maju, tapi melangkah mundur secara teratur. dan disadari atau tidak, banyak sekali Why..why..why..di otak yang membuat kita berpikir banyak kali, bukan hanya dua kali. Dan berakhir dengan no!, no twice!, no at once…and start to a thousand step!…(maksudnya ambil langkah seribu..gitu!)
NOW! I think about all that stuff, and remembering the past. I never brought my self to another step. And never learn to say easier or to think more simple like: “ouw…I start to like it, thanks! Great!..” hhh… kind of!. Is that sound so selfish? GOD, it’s make me un good mood. GOSH…I feel creepy!
If only this world being a small word to say..
If only I know little things ‘more’ than u r
If only I see more deep than anybody
If only I wanted u so badly! But the truth is I’m not
Bisakah kita memaksa diri untuk menyukai sesuatu yang sebenarnya tidak kita sukai?. Seperti kasusku dulu waktu kelas 3 SD. Aku benci matematika. kenapa kelas 3 SD? “karena gurunya killer banget!!!” that’s why.
Naaah, untuk kasus ini, maksudnya kita memaksa diri kita untuk suka! I mean..guys!…ini murni ni’! ‘memaksa diri sendiri’! stuff like that...tidak ada guru killer, tidak ada anjing galak, tidak ada cemeti berujung racun, yang ada diri sendiri mensupport hati diri untuk menyukai, menikmati, membiasakan diri TITIK!
Awalnya bisa, tapi kemudian seperti film yang di repeat dengan gerakan slow motion. Perlahan kaki ini tidak lagi melangkah maju, tapi melangkah mundur secara teratur. dan disadari atau tidak, banyak sekali Why..why..why..di otak yang membuat kita berpikir banyak kali, bukan hanya dua kali. Dan berakhir dengan no!, no twice!, no at once…and start to a thousand step!…(maksudnya ambil langkah seribu..gitu!)
NOW! I think about all that stuff, and remembering the past. I never brought my self to another step. And never learn to say easier or to think more simple like: “ouw…I start to like it, thanks! Great!..” hhh… kind of!. Is that sound so selfish? GOD, it’s make me un good mood. GOSH…I feel creepy!
1 Comments:
manusiawi kok. :) people tend to do that. anyway, saya tinggalnya di bandung lho, bukan di jakarta, hehe.
Post a Comment
<< Home