.comment-link {margin-left:.6em;}

>>B I T T E R - S W E E T<<

<$all review$>

Sunday, June 12, 2005

SECANGKIR KOPI PAHIT

THE TASTE…

Apa yang bisa ditawarkan secangkir kopi tanpa gula? Pertama cairan hitam itu sampai di lidah, rasanya pahit, getir. Seteguk berlalu, kecap mulai terbiasa. Bahkan pahit bisa sangat merindukan. Aku sekali lagi memandangnya, cairan hitam yang menggenang di permukaan cangkir. Asap masih mengepul, membuat mataku mengembun.
Tapi ini bukan embun! Ini air mata. Air mata dari kepahitan yang bisa ditawarkan TUHAN! Menyakitkan? Yeah..terkadang! ketidaksenangan, ketidakcocokan dan kemarahan bisa sangat menyakitkan. Tapi kenapa rasa itu bisa sangat merindukan saat kita ditinggalkan? aneh! Manual standard right God? Apa sih yang tidak diinginkan manusia? Kadang yang sebenarnya tidak kita mau dulu, bisa juga dirindukan! Tidak hanya peluk hangatnya yang aku rindukan tapi juga amarahnya, suara menggelegarnya, tatapan tajamnya yang mengisyaratkan “nunk! Kamu tidak boleh melakukan itu, tidak disaat kita sedang bertamu!”. God!! I miss him so much!

Seperti secangkir kopi pahit yang sering kami nikmati bersama. Membuat aku tak bisa berfikir tanpanya. Seperti kopi yang bisa membuatku merasakan kepahitan sekaligus rasa lega di tenggorokan. Ditengah udara malam yang tak bisa membuat mataku terpejam walo tubuh sudah kehilangan daya, aku mengingatmu. Dan berdoa semoga hembus nafasku terdengar olehmu. Ya Allah yang maha pengasih, tolong jaga Abahku ya!

Sekali lagi air mata itu menetes, mengantarku ke alam mimpi. AKU RINDU PADAMU, SANGAT RINDU!.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home