.comment-link {margin-left:.6em;}

>>B I T T E R - S W E E T<<

<$all review$>

Friday, June 03, 2005

KADO DARI SAHABAT

LÂ TAHZAN

Cap post JAKARTA, 18/10/04

07.30 wib
1 MESSAGES RECEIVED
from : Systa

“nunk, gue punya sesuatu buat loe. Baca ya!ini banyak ngebantu ke BT an gw semoga loe juga!”

siangnya saya terima sebuah bungkusan yang lumayan berat. Buku bersampul warna kuning, dengan tulisan putih Lā Tahzan karya DR. ‘aidh al-Qarni. Membaca isinya membuat saya banyak berpikir tentang hidup. Menelusuri makna di setiap kalimat seperti menaiki pesawat dengan gelombang angin yang tidak konstan. Angin itu tidak lain akal sehat saya, dan pesawat itu adalah ego saya. seperti ditampar, dihempas, dihancurkan seketika. Buku ini tidak terlalu tajam memakai kata, tapi membuat mata saya terbuka bahwa yang saya lakukan, yang saya pikirkan selama ini adalah sesuatu yang fana.

sudah lama saya tamat membacanya,masih teringat gelombang emosi itu di tangan saya, seperti naik roller coaster emosi J.

Tadi pagi saya merapikan koleksi buku saya, dan menemukan buku ini di rak terbawah. membaca tulisan di sampul depan yang tidak lain adalah tulisan saya:

jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka dan menenggelamkan akal sehat

jangan bersedih sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa dan penebar keraguan dan kebingungan

jangan bersedih, karena ada Al Qur’an, ada doa, ada sholat, ada sedekah, ada perbuatan baik dan ada amalan yang memberikan manfaat

jangan bersedih dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah! Bertasbihlah! Bacalah! Menulislah! Bekerjalah! Dan merenunglah atas apa yang Allah anugerahkan kepadamu.

DAN JANGANLAH SELALU BERSEDIH, KARENA KESEDIHAN ADALAH AWAL DARI PUTUSNYA HARAPAN.

Kemudian saya tersenyum, mungkin saya tidak sesedih dulu ketika saya menjadi sarjana tanpa ada pekerjaan yang baru saya dapatkan 6 bulan kemudian. Tapi ada kalanya diri ini tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki sekarang. Bukankah itu juga wujud kesedihan? J

“Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada”

ta’… thank’s untuk buku terindah yang pernah saya punya, ini adalah alarm yang selalu membuat saya terjaga dari KE GAMANG AN HIDUP.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home