creature called 'self ego'

Thinking something…
Pernahkah kita menginginkan sesuatu so bad until we keep dreaming about it every night every day, every single day? Sampai-sampai kita bertekad untuk bisa memilikinya bagaimanapun caranya?
Pernahkah kita berpikir kita menginginkannya karena kita tidak memilikinya? Karena kita tidak pernah memiliki benda itu untuk kita sendiri?
Pernahkah kita berpikir bahwa itu semua hanya euphoria semata? Bahwa keinginan itu adalah karena kita tidak memilikinya.
Pernahkah kita merasakan kehampaan begitu kita memilikinya. Sebuah kata yang bisa diungkapkan ketika ke’punyaku’an itu datang. Rasa bosan! Seperti sebuah makanan yang memiliki tanggal kadaluarsa.
“Nunk, kamu piker kamu bisa berpuas diri dengan benda yang memang kamu inginkan begitu lama? Oh, jangan berharap! Itu hanya berlaku untuk sementara. Tunggu saja beberapa hari, kamu akan menginginkan yang lain lagi”. Itu semua benar adanya. Semua yang tadinya meluap-luap di dalam diri menguap begitu benda yang sangat diinginkan ada ditangan, betapapun berharganya benda itu.
tapi teman, itu hanya sebuah benda. Bagaimana dengan seseorang? Apakah aku termasuk orang yang pembosan? Terus terang. Aku tidak pernah mencobanya. Aku tidak pernah dekat dengan seseorang sebegitu lama. Tapi, mengingat aku tipe pembosan, bisakah aku mempertahankan seseorang begitu dalam? Hehehehe…aku tidak akan bertanya pada kalian karena aku sendiri juga tidak tahu. Bagaimana aku bisa mengharapkan orang lain menebak kita sedangkan kita sendiri tidak pernah tau apa yang terjadi pada diri sendiri. Paham maksudku? Atau pernyataan tadi terlalu berbelit belit.
Clearly, in this night. When I’m sitting alone in my bedroom. Watching TV and staring at my laptop, I wonder, what truly really me actually? What kinda girl? How long I can hold my breath at the same atmosphere? I always jumping here and there. Need this and hope that. Trying to reach something and getting bored with it. So, who is me? Sound ridiculous isn’t? asking my self? Hahahaha…admit it! Sometime we are.
Mana sih sebenarnya yang bisa diubah? Sifat atau pribadi? Kebiasaan atau pemahaman? The way we thinking? Or the way we believe in?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home